Harga Emas diperdagangkan di wilayah positif di sekitar $2.355 di awal sesi Eropa hari Rabu.
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, meningkatnya ketegangan Timur Tengah dan pembelian bank sentral dapat mengangkat harga Emas.
Para pedagang Emas menunggu data inflasi IHK AS untuk bulan Maret dan risalah FOMC pada hari Rabu.
Harga Emas (XAU/USD) melanjutkan kenaikannya mendekati $2.355 selama awal jam perdagangan Eropa hari Rabu. Kenaikan logam mulia ini didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tahun ini, pembelian bank sentral, dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Kat, memperingatkan bahwa Israel akan membalas jika Iran menyerang dari wilayahnya. Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran mengatakan bahwa Israel “harus dihukum” atas serangan terhadap gedung konsulat Iran di Suriah minggu lalu, yang menewaskan dua komandan militer seniornya, demikian dikutip dari Sky News. Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat meningkatkan aset-aset safe haven seperti emas.
Selain itu, pembelian Emas oleh bank-bank sentral utama mengangkat logam mulia ini ke level tertinggi sepanjang masa. Tiongkok menambahkan 160.000 troy ons emas ke dalam cadangannya di bulan Maret, bulan ke-17 berturut-turut. Turki, India, Kazakhstan, dan beberapa negara Eropa Timur juga membeli Emas tahun ini, bersama dengan Tiongkok.
Para pedagang Emas akan memantau dengan seksama data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Maret dan risalah FOMC yang akan dirilis pada hari Rabu. Peristiwa-peristiwa ini dapat memberikan beberapa wawasan mengenai lintasan inflasi dan arah kebijakan moneter The Fed. Angka inflasi yang lebih kuat dapat mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni dan membatasi kenaikan Emas. Di sisi lain, data inflasi yang lebih lemah dapat memicu spekulasi penurunan suku bunga dan memberikan dukungan pada XAU/USD.