Emas naik ke rekor tertinggi baru lainnya pada hari Selasa (9/4), naik lagi karena imbal hasil treasury bergerak lebih rendah menjelang data inflasi AS baru yang akan dirilis pada hari Rabu.

Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$10,70 menjadi US$2.361,70 per ounce, sedangkan emas spot naik US$7,26 menjadi US$2.346,29.

Kenaikan ini terjadi menjelang rilis indeks harga konsumen AS bulan Maret pada Rabu mendatang, yang diperkirakan menunjukkan kenaikan sebesar 3,7% secara tahunan, menurut Marketwatch, naik dari 3,2% pada bulan Februari, sedangkan tingkat inti, tidak termasuk makanan bergejolak dan energi, terlihat naik 3,7%, turun dari 3,8% pada bulan sebelumnya.

Kekhawatiran geopolitik yang mendukung kenaikan harga emas ke rekor tertingginya mereda pada hari Selasa setelah Israel memindahkan pasukannya dari Gaza selatan sementara pembicaraan gencatan senjata berlanjut antara negara tersebut dan kelompok militan Hamas. Namun Israel masih berencana untuk menyerang kota Rafah, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, meskipun ada protes internasional atas kemungkinan jatuhnya korban sipil lebih lanjut.

Dolar stabil menjelang data inflasi, dengan dolar ICE terakhir terlihat naik 0,01 poin menjadi 104,15.

Imbal hasil Treasury menurun, bullish untuk emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,745%, turun 5,4 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 6,7 basis poin menjadi 4,363%. (Tgh)

Sumber: MT Newswires