Harga emas masih tetap berada di luar jangkauan karena para pembeli beristirahat di sekitar $1.960.
Indeks Harga Konsumen (IHK) utama AS tumbuh 3,2% YoY versus 3,7% sebelumnya, di bawah estimasi pasar.
Konflik geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dapat meningkatkan permintaan emas.
Produksi Industri dan Penjualan Ritel Tiongkok akan diawasi dengan ketat sebelum data AS.
Harga emas (XAU/USD) mengkonsolidasikan kenaikan baru-baru ini setelah mencapai $1.971 selama awal sesi Asia pada hari Rabu. Inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan penurunan imbal hasil obligasi AS mendorong permintaan logam mulia. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik akan mendorong arus safe haven. Harga emas saat ini diperdagangkan di dekat $1.960, turun 0,10% pada hari ini.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), indeks nilai USD yang diukur terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, turun ke area 104,00, level terendah sejak awal September. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tajam, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun dari 4,60% menjadi 4,45%. Emas diuntungkan oleh perkembangan ini dan memantul dari level terendah $1.940.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS mungkin mengurangi tekanan The Fed untuk memperketat kebijakan moneter lebih lanjut tahun ini. Hal ini, pada gilirannya, memicu beberapa aksi beli lanjutan pada logam mulia. Meskipun begitu, IHK AS dirilis lebih buruk dari yang diharapkan, tumbuh 3,2% YoY versus 3,7% sebelumnya, di bawah konsensus pasar sebesar 3,3%. Sementara itu, ukuran inti naik 0,2% MoM dan 4,0% YoY.
Jalur Gaza berada di bawah blokade total Israel sejak Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober. Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat memicu permintaan emas.
Para pedagang emas akan memantau Produksi Industri dan Penjualan Ritel Tiongkok untuk bulan Oktober, yang akan dirilis pada hari Selasa. Data yang lebih lemah dari prakiraan dapat memicu kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Di kemudian hari, Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen (IHP) AS akan dirilis.