Harga emas naik pada hari Rabu (15/11) terkait data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunganya, sementara harga tembaga naik terkait optimisme terhadap ketahanan ekonomi di Tiongkok.
Logam kuning melanjutkan kenaikannya setelah mencatat kenaikan intraday terbaiknya dalam lebih dari tiga minggu pada hari Selasa, karena dolar dan imbal hasil Treasury turun tajam di tengah prospek tidak adanya lagi kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Namun kenaikan emas yang lebih besar masih tertahan oleh investor yang beralih ke aset-aset berisiko tinggi, dengan saham dan komoditas mencatatkan kenaikan yang luar biasa pada hari Rabu.
Harga emas juga mengalami penurunan tajam selama seminggu terakhir, seiring menurunnya permintaan safe haven di tengah meredanya kekhawatiran perang Israel-Hamas.
Emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $1,966.32 per ons, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember naik 0,2% menjadi $1,970.00 per ons pada pukul 00:31 ET (05:31 GMT).
Dolar melemah di posisi terendah dalam dua bulan setelah data yang dirilis semalam menunjukkan bahwa inflasi indeks harga konsumen AS tumbuh kurang dari perkiraan pada bulan Oktober.(mrv)
Sumber : Investing.com