Harga Minyak sedikit menguat seiring meredanya ketegangan AS-Tiongkok. Per pukul 04:05 GMT, Brent berada di level $63,54 per barel (+0,4%) dan WTI di level $59,71 (+0,4%). Sehari sebelumnya, Brent ditutup menguat 0,9% dan WTI naik 1,0%. Nada yang lebih kondusif dari Washington dan Beijing telah meredakan kekhawatiran tentang permintaan global.
Pemerintah AS mengonfirmasi bahwa rencana pertemuan Donald Trump dengan Xi Jinping di Korea Selatan bulan ini tetap sesuai rencana. Komunikasi yang intensif selama akhir pekan dan rencana pertemuan lanjutan telah meningkatkan harapan akan de-eskalasi, setelah ancaman Tarif dan kontrol ekspor sebelumnya membebani sentimen.
Namun, kendala tetap ada: Beijing memperluas kontrol ekspor mineral penting, sementara ancaman Tarif 100% dan pembatasan perangkat lunak AS mulai 1 November masih membayangi. Tiongkok juga telah mengenakan Tarif pada kapal-kapal milik AS (termasuk tanker), yang memicu pembatalan pengiriman mendadak dan lonjakan Tarif angkutan. Penurunan premi risiko setelah Trump mengumumkan berakhirnya perang Gaza juga membatasi kenaikan.
Ke depannya, Pasar akan mencermati laporan OPEC+, yang memproyeksikan defisit pasokan yang menyempit pada tahun 2026 sejalan dengan rencana peningkatan produksi. Arah harga akan bergantung pada berita utama mengenai hubungan AS-Tiongkok, dinamika biaya pengiriman, dan kejelasan jalur produksi OPEC+. (asd)
Sumber: newsmaker.id