Rabu, 8 Okt 2025 Harga Minyak bergerak lebih tinggi setelah laporan persediaan AS yang dicampur. Brent menuju $66/barel (kontrak Desember +0,6% ke $65,82 pukul 08.09 waktu Singapura) dan WTI (pengiriman November) naik 0,6% ke $62,13. Sehari sebelumnya, Brent nyaris datar.
Data API menunjukkan penurunan 1,8 juta barel di hub Cushing, Oklahoma, dan turunnya persediaan produk seperti bensin. Secara nasional, stok Minyak mentah diperkirakan naik, namun masih mendekati level musiman terendah. Artinya, Pasar fisik belum memberi sinyal yang jelas melonggar membuat kenaikan harga tetap punya pijakan.
Meski begitu, tekanan dari sisi pasokan belum hilang. OPEC+ tetap meningkatkan produksi untuk merebut pangsa Pasar, sementara output AS diproyeksikan menembus rekor tahun ini, didukung peningkatan pasokan di lepas pantai. Di Eropa Timur, serangan drone Ukraina ke infrastruktur Minyak Rusia memangkas pengolahan domestik dan mendorong ekspor Minyak mentah Rusia, dengan arus Minyak mentah mendekati puncak 16 bulan dalam empat pekan terakhir.
Analis ANZ menilai pelaku Pasar cenderung mengabaikan kenaikan produksi sampai ada bukti Pasar fisik melonggar lewat kenaikan persediaan yang nyata. Selama stok tidak kembali naik tajam, sentimen jangka pendek bisa tetap konstruktif namun setiap tanda surplus akan dengan cepat menahan laju kenaikan harga. (asd)
Sumber : newsmaker.id
