• Harga emas mendapatkan momentum di sekitar $2.515 di awal sesi Asia hari Senin.
  • Powell mengatakan “waktunya telah tiba” bagi The Fed AS untuk mulai menurunkan suku bunga.
  • Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat mendorong aset-aset safe haven seperti Emas.

Harga emas (XAU/USD) bertahan positif di dekat $2.515 per ons selama awal sesi Asia pada hari Senin di tengah melemahnya Dolar AS (USD) dan komentar-komentar dovish dari Federal Reserve (The Fed). Kenaikan logam mulia ini didukung oleh pidato Ketua The Fed Jerome Powell, yang mengisyaratkan bahwa sudah waktunya untuk penurunan suku bunga mulai September ini.

Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pesan dovish pada simposium ekonomi tahunan The Fed Kansas City di Jackson Hole pada hari Jumat, yang telah membebani USD secara luas. Powell mengatakan bahwa “waktunya telah tiba” bagi bank sentral untuk mulai menurunkan suku bunga. Powell mengakui pelemahan pasar tenaga kerja baru-baru ini dalam pidatonya dan menyatakan bahwa The Fed tidak “mencari atau menyambut pendinginan lebih lanjut dalam kondisi pasar tenaga kerja.”

Pasar keuangan telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), sementara peluang penurunan yang lebih dalam mencapai 36,5%, naik dari 24% pada minggu lalu, menurut CME FedWatch Tool. Meningkatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed dapat semakin mendukung logam mulia ini karena membuat emas lebih menarik bagi para pemegang mata uang lainnya.

Selain itu, Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat tak berawak ke Israel pada hari Minggu pagi, ketika militer Israel mengatakan bahwa mereka melakukan gelombang serangan pencegahan di Lebanon selatan untuk menggagalkan serangan roket dan pesawat tak berawak berskala besar oleh Hizbullah, menurut Reuters. Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dapat meningkatkan permintaan aset safe haven, sehingga menguntungkan harga Emas ini.