• Harga emas turun tipis ke $2.385 di awal sesi Asia hari Senin.
  • Nonfarm Payrolls AS meningkat 206.000 di bulan Juni dibandingkan 218.000 sebelumnya, di atas ekspektasi 190.000.
  • Bank sentral Tiongkok menahan diri membeli emas untuk bulan kedua, sehingga menyeret harga logam kuning ini lebih rendah.

Harga emas (XAU/USD) menarik beberapa penjual mendekati $2.385, menghentikan kenaikan selama tiga hari beruntun selama awal jam perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Penurunan logam mulia ini didukung oleh pemulihan moderat Greenback dan bank sentral Tiongkok yang menghentikan pembelian Emas untuk bulan kedua. Namun, arus safe-haven di tengah ketidakpastian politik dapat mengangkat logam mulia ini.

Ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) AS meningkat sebesar 206.000 di bulan Juni, di atas ekspektasi 190.000. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 218.000, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Jumat. Sementara itu, tingkat pengangguran naik dari 4,0% di bulan Mei ke 4,1% di bulan Juni. Terakhir, pendapatan rata-rata per jam naik 0,3% MoM di bulan Juni, sesuai dengan ekspektasi.

Pasar saat ini memprakirakan peluang 77% untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) pada bulan September, naik dari 70% pada hari Jumat lalu, menurut alat CME FedWatch. Selain itu, Risalah Rapat FOMC menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan mengakui bahwa tekanan harga mulai berkurang, memicu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini, yang dapat menyeret Greenback lebih rendah dan mengangkat Emas berdenominasi USD.

Selain itu, ketidakpastian politik di Eropa, terutama di Prancis, dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat mendorong aliran safe haven, sehingga menguntungkan logam mulia. Menurut The Economist, exit polls menunjukkan bahwa New Popular Front (NFP) yang beraliran kiri tampaknya berada di jalur yang tepat untuk memenangkan kursi terbanyak pada putaran kedua pemilihan parlemen Prancis pada hari Minggu. Para investor khawatir akan ketidakpastian karena putaran terakhir pemilihan parlemen Prancis mengarah pada parlemen yang menggantung.

Di tempat lain, data dari Tiongkok pada akhir pekan menunjukkan bahwa People’s Bank of Tiongkok (PBoC) menahan diri dari pembelian emas untuk bulan kedua. “Tampaknya harga emas masih terlalu tinggi dan PBOC sedang menunggu penurunan lebih lanjut sebelum melanjutkan program pembelian emas,” ujar Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree. Perlu dicatat bahwa Tiongkok adalah negara dengan jumlah konsumen terbesar di dunia dan jeda pembelian emas dapat membebani harga emas.