• Bank-bank sentral tetap membuka peluang untuk penurunan suku bunga, namun tidak mengklarifikasi tanggal.
  • Angka-angka terkait ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lemah memberikan tekanan pada Dolar AS.
  • XAU/USD berbalik bullish dan dapat menantang rekor tertingginya di $2.431,40.

Harga Emas Spot (XAU/USD) menuju penutupan mingguan dengan membukukan kenaikan yang kuat dan diperdagangkan di sekitar $2.360 per troy ons. XAU/USD berusaha keras untuk menentukan arah, menghabiskan sebagian besar minggu ini di antara $2.300 dan $2.330. Logam mulia ini terbangun pada hari Kamis karena para pelaku pasar bergegas untuk menjatuhkan Dolar AS (USD) di tengah harapan pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Dengan tidak adanya data yang relevan, minat spekulatif mengambil petunjuk dari pengumuman kebijakan moneter bank sentral dan angka-angka terkait ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).

Bank-Bank Sentral, Lapangan Kerja, dan Lainnya

Reserve Bank of Australia (RBA) bertemu minggu ini untuk memutuskan kebijakan moneter, dan seperti yang telah diantisipasi secara luas, RBA mempertahankan suku bunga acuan resmi (Official Cash Rate/OCR) di 4,35%, level tertinggi selama dua belas tahun. Yang paling relevan, Dewan tidak membuat perubahan yang relevan pada pernyataan yang menyertainya meskipun ada kekhawatiran para investor terhadao pergeseran hawkish. Pada pertemuan sebelumnya, RBA mencabut bias pengetatan dan menahan diri untuk tidak menerapkannya kembali di bulan Mei.

Namun, Gubernur RBA Michele Bullock mengulangi bahwa para pembuat kebijakan siap untuk bertindak jika inflasi, terutama di sektor jasa, tetap tinggi.

Selain itu, Bank of England (BoE) mengumumkan keputusan kebijakan moneternya dan mengumumkan bahwa suku bunga acuan akan tetap stabil di 5,25%. Bersamaan dengan pengumuman tersebut, bank sentral merilis Laporan Kebijakan Moneter, yang membawa beberapa kejutan menarik. Prakiraan pertumbuhan direvisi lebih tinggi, sementara inflasi sekarang terlihat lebih rendah.

PDB Inggris diprakirakan akan mencapai 0,2% pada Kuartal 2, naik menjadi 0,9% dalam waktu satu tahun, kemudian 1,2% pada 2026, dan 1,6% pada 2027. Proyeksi baru melihat tingkat inflasi tahunan menjadi 1,9% dalam dua tahun dan 1,6% dalam tiga tahun, di bawah target 2% BoE. Gubernur Andrew Bailey bahkan mengatakan bahwa penurunan suku bunga mungkin akan lebih tajam daripada yang diantisipasi oleh pasar.

Dalam kedua kasus tersebut, mata uang lokal kehilangan nilai terhadap Dolar AS, memberikan dorongan kepada mata uang tersebut.

Namun, banyak hal berubah pada hari Kamis ketika AS merilis Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir 3 Mei. Dengan tidak adanya data yang lebih relevan, para investor menemukan petunjuk dalam tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melonggar, karena Klaim Tunjangan Pengangguran Awal yang disesuaikan secara musiman melonjak menjadi 231 ribu pada pekan yang berakhir tanggal 3 Mei, angka tertinggi sejak November 2023.

Para pelaku pasar mulai menumpuk taruhan pada penurunan suku bunga The Fed dan menjatuhkan Greenback. Terlepas dari suasana yang optimis, logam mulia ini berhasil naik.

Mengubah Fokus ke Inflasi

Dalam beberapa hari mendatang, fokus akan tertuju pada inflasi AS. Negara ini akan merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April, yang diprakirakan sebesar 0,3% MoM, turun dari 0,4% sebelumnya, dan Indeks Harga Produsen (IHP) untuk bulan yang sama. Meskipun The Fed mendasarkan keputusannya pada ukuran inflasi alternatif, angka-angka ini cenderung berdampak besar pada USD. Kalender makroekonomi AS juga akan menyertakan Penjualan Ritel untuk bulan yang sama.

Yang juga relevan, Tiongkok akan merilis banyak data pada hari Jumat mendatang, termasuk Penjualan Ritel April, Produksi Industri, dan Indeks Harga Rumah.

Prospek Teknis XAU/USD

XAU/USD memangkas sebagian besar penurunan dua minggu sebelumnya dan diperdagangkan di zona harga $2.360. Secara teknis, grafik mingguan menempatkan para pembeli kembali sebagai pendorong utama, mengingat indikator-indikator teknis melanjutkan kenaikannya setelah mengoreksi kondisi jenuh beli yang ekstrim. Selain itu, Simple Moving Average (SMA) 20 yang sangat bullish mempercepat kenaikannya jauh di bawah level saat ini, sementara moving average yang lebih panjang juga mendapatkan traksi ke atas di bawah moving average yang lebih pendek.

Kasus bullish juga terlihat jelas di grafik harian. XAU/USD diperdagangkan di bawah SMA 20 tanpa arah, yang memberikan support dinamis di sekitar $2.035. Pada saat yang sama, SMA 100 dan 200 mengambil laju bullish di atas $200 di bawah level saat ini, menunjukkan fase konsolidasi telah berakhir. Terakhir, indikator Momentum melintasi garis tengahnya dengan kemiringan vertikal, sedangkan indikator Relative Strength Index (RSI) naik di sekitar 61, mencerminkan peningkatan minat beli.