Emas bergerak lebih tinggi di perdagangan Asia pada hari Selasa (5/12) setelah sesi dramatis yang membuatnya melonjak ke rekor tertinggi karena spekulasi penurunan suku bunga AS sebelum membalikkan kenaikan tersebut dan ditutup turun lebih dari 2%.

Logam mulia diperdagangkan mendekati $2,040 per ounce setelah naik sebanyak 3,1% pada awal Senin. Lonjakan ini dipicu oleh komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat yang ditafsirkan para pedagang sebagai sinyal bahwa poros penurunan suku bunga sudah dekat. Namun, pertaruhan tersebut kemudian dianggap berlebihan, dengan emas jatuh seiring dengan naiknya imbal hasil Treasury dan dolar.

Swaps market masih memperhitungkan peluang 55% dari penurunan biaya pinjaman The Fed pada bulan Maret. Investor akan menantikan data pekerjaan utama selama beberapa hari ke depan sebagai petunjuk mengenai langkah bank sentral selanjutnya.

Emas batangan naik sekitar 12% sejak awal Oktober, dengan reli awalnya didorong oleh pembelian aset safe haven setelah serangan Hamas terhadap Israel sebelum naik lebih lanjut karena prospek kebijakan moneter yang lebih longgar di AS. Gelombang pembelian oleh bank sentral juga mendukung kekuatan emas tahun ini, melawan penurunan kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa.

Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi $2,038.14 per ounce pada pukul 8:29 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil setelah naik 0,5% pada hari Senin. Perak, platinum dan paladium relatif datar. (Arl)

Sumber : Bloomberg