Harga emas bertahan di area positif di sekitar $2.040, naik 0,17% di awal sesi Asia hari Jumat.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core Personal Consumption Expenditures Price Index/CPE) bulanan dan tahunan meningkat sesuai dengan ekspektasi.
Pasar berjangka memprakirakan kemungkinan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan-pertemuan berikutnya.
Harga emas (XAU/USD) memulihkan pelemahan baru-baru ini di dekat $2.040 selama awal sesi Asia pada hari Jumat. Antisipasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga stabil dan mungkin mulai memangkas pada tahun 2024 membebani Dolar AS (USD) dan memberikan dukungan pada emas dalam mata uang USD.
Sementara itu, ukuran nilai USD terhadap sekeranjang mata uang tertimbang yang digunakan oleh mitra dagang AS naik di atas 103,50. Imbal hasil Treasury naik tipis, dengan imbal hasil 10 tahun pulih dari 4,24% menjadi 4,32%.
Inflasi AS, yang diukur dengan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, tidak termasuk harga makanan dan energi (PCE inti) naik 0,2% MoM dan 3,5% YoY di bulan Oktober. Kedua angka tersebut meningkat sesuai dengan ekspektasi, Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Kamis.
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa Klaim Pengangguran mingguan awal naik menjadi 218.000, meningkat 7.000 dari periode minggu sebelumnya, di bawah ekspektasi 220.000. Sementara itu, Klaim Tunjangan Lanjutan melonjak menjadi 1,93 juta, meningkat 86.000 dan merupakan level tertinggi sejak 27 November 2021.
Pasar berjangka memprakirakan kemungkinan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya dan sebaliknya akan mulai menurunkan suku bunga pada musim semi tahun depan karena pembacaan PCE, bersama dengan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melonggar, dapat memperkuat pandangan tersebut. Antisipasi berakhirnya siklus pengetatan dapat menguntungkan logam mulia tersebut. Karena itu, emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sedangkan suku bunga yang lebih tinggi memberikan tekanan pada logam mulia.
Ke depan, IMP Manufaktur Caixin Tiongkok untuk bulan November akan dirilis, yang diperkirakan naik dari 49,5 menjadi 49,8. Data yang lebih lemah dapat memberikan tekanan pada harga emas karena Tiongkok adalah produsen dan konsumen emas terbesar di dunia. Selanjutnya, IMP Manufaktur ISM AS untuk bulan November dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell akan diawasi secara ketat.