Emas berada di jalur penurunan mingguan kedua karena kekhawatiran konflik di Timur Tengah dapat meluas menjadi perang di seluruh kawasan telah mereda, sehingga mengurangi permintaan aset safe haven.

Setelah serangan Hamas terhadap Israel hampir lima minggu lalu, harga emas melonjak hingga lebih dari $2.000 per ons untuk pertama kalinya sejak bulan Mei. Logam mulia telah merosot lebih dari 2% dalam dua minggu terakhir, bahkan ketika masih ada keraguan mengenai apakah pengetatan moneter Federal Reserve telah berakhir.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi Dana Moneter Internasional di Washington pada hari Kamis bahwa bank sentral AS akan terus mengambil tindakan hati-hati namun tidak akan ragu untuk memperketat kebijakan lebih lanjut jika diperlukan. Dia menambahkan bahwa para pengambil kebijakan berkomitmen untuk memastikan inflasi kembali ke target 2%, dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi umumnya berdampak negatif bagi emas batangan yang tidak berbunga.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $1,959.49 per ons pada pukul 8:06 pagi di Singapura, berada di jalur penurunan mingguan sebesar 1,7%. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Perak dan platinum stabil, sementara paladium menguat setelah pada hari Kamis turun di bawah $1.000 per ons untuk pertama kalinya dalam lima tahun. (knc)

Sumber : Bloomberg